MTs TERPADU

Rabu, 05 September 2012

Kajian: Iman Bisa Bertambah dan Berkurang


Posted on 07 June 2008 by Al Misbah Media
Berbagai nash syariat dari kitabullah dan As Sunnah menunjukkan bahwa begitu banyak dalil yang menjelaskan bahwa iman itu bisa bertambah dan berkurang. Bertambah dengan ketaatan dan berkurang atau melemah karena kemaksiatan dan dosa. Allah berfirman :
Supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka (yang sudah ada). (QS. Al Fath 4)
Dan firmanNya :
Dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk (QS. Al Kahfi 13)
Dan firmanNya :
Siapakah diantara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini ? Adapun orang-orang yang beriman , maka surat ini menambah imannya, dan merak merasa gembira (QS. At Taubah 124)
Didalam hadits shohih disebutkan, bahwasanya Rosulullah bersabda :
Tidaklah seorang pezina itu berzina, ketika ia memiliki kesempurnaan iman. Dan tidaklah seorang pencuri itu mencuri, ketika ia memiliki kesempurnaan iman serta tidaklah seseorang itu meminum khomr, ketika ia memiliki kesempurnaan iman. Dan barangsiapa melakukan semua itu sedang nyawanya belum sampai tenggorokan maka pintu taubat masih terbuka untuknya. (HR Muslim)
Imam bukhori berkata didalam shohihnya : “Iman adalah perkataan dan perbuatan. Dan iman itu bisa bertambah dan berkurang.”
Ibnu hajar Al Asyqolani berkata dalam kitabnya fathul bari ( I/8 ) : “Pendapat yang mengatakan bahwa iman itu bertambah dan berkurang adalah perkataan jumhur ulama. Perkataan ini diriwayatkan dari sekelompok shahabat seperti Abu Darda, Abu Huroiroh, Ibnu Abbas dan shahabat-shahabat lainnya. Dalam satu hadits diriwayatkan bahwa maknanya itu beraal dari Ali, Ibnu Mas’ud, Mujahid dan lainnya dari golongan tabiin.”
Dalil yang menunjukkan bahwa iman itu bertingkat-tingkat didalam hati seseorang adalah hadits yang popular, yaitu hadits yang menetapkan bahwa diantara orang mukmin ada yang keimanan mereka sebesar gunung, ada yang keimanannya lebih kecil dari gunung itu, ada yang keimanannya sebesar biji sawi bahkan ada yang lebih kecil lagi. Dengan keimanan yang bertingkat-tingkat ini , maka merekapun akan bertingkat-tingkat kedudukannya pada hari kiamat.
Ketahuilah, sesungguhnya syariat itu membedakan antara orang yang melakukan dosa sekali saja dengan orang yang melakukan dosa terus menerus, sebagaimana dijelaskan didalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan lainnya :
Sesungguhnya pecandu khamr (alcohol) itu, apabila ia mati maka ia akan bertemu Allah seperti keadaan orang yang menyembah berhala.”
Dan sabdanya :
Sesungguhnya pecandu khomr itu tidak akan masuk surga
Adapun yang meminum khomr hanya sekali saja atau dua kali tidak termasuk orang yang dikategorikan pada dua hadits diatas (yaitu pecandu). Wallahu Ta’ala A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar